Saturday, February 19, 2011

Vespa 1962

Kuning, antik dan seksi...
Begitulah kira-kira vespa ini kalau diterangkan dengan kata-kata. 
Vespa ini kami temukan di pelosok desa di daerah Klaten, Jateng. Oleh pemilik sebelumnya, diceritakan bahwa Vespa ini digunakan sebagai kendaraan untuk pergi ke sawah. Kemudian Vespa ini setahun terakhir tidak lagi dipakai karena pemilik sebelumnya membeli motor baru. Pertamakali kami melihat Vespa ini, kondisinya sungguh menyedihkan. Kulit padi, kotoran tikus, kotoran ayam, debu, bahkan bekas kulit ular masih ada di daerah sekitar mesin. "Kalau saja ditanami tanaman akan tumbuh subur nih, hehe", gurauan saya dengan saudara saya. Lampu belakang dan jok belakang sudah hilang. Shock belakang mati, bahkan bisa dikatakan itu sudah tidak pake shock belakang. Tapi, Speedometer, handle rem, masih original. Nomor mesin dan rangka masih cocok dengan BPKB & STNK walaupun pajak sudah mati 7 tahun. Mesin juga masih bisa dihidupkan walaupun suaranya seperti traktor, gak enak di denger lah pokoknya. 
"Gila...Harta karun neeh", gurauan saya dengan saudara saya ketika memperhatikan Vespa ini. Tahun 1962, speedometer kotak, gigi presneling hanya sampai tiga, tulisan miring "Vespa 125" terdapat pada bagian depan Vespa ini.
Vespa ini memang sulit sekali dicari saat ini dan sudah bisa dibilang termasuk benda antik & langka. Tetapi ada yang aneh, ketika saya memberikan sejumlah uang untuk bisa membawa pulang Vespa ini, terlontar kata dari mulut tetangga pemilik Vespa ini yang menurut saya itu benar-benar membuat saya tertawa dalam hati. "Owalah mas, Vespa koyo ngene og yo ono sing gelem nuku", maksudnya: Vespa kayak gini  kok ada yang mau beli. Memang aneh kalo orang yang kurang tahu mengenai Vespa ini melihat ada yang mau beli benda antik ini. Benda jelek, butut, bau kotoran & penuh debu, ada yang mau beli. Kalo menurut temen-temen sih , kami mendapatkan benda antik ini dengan harga yang di bawah harga standar untuk ukuran Vespa antik, bahkan jauh di bawah harga standar. Tapi menurut orang awam, melihat kondisi Vespa yang seperti itu harga segitu di anggap mahal. Coba mereka tahu, berapa harga sebenarnya Vespa ini yang masih bisa jalan, BPKB & STNK masih lengkap, speedometer masih original. "Kalau saja mereka tahu sebenarnya harga Vespa ini, mereka bakalan nyesel udah jual Vespa ini ke kita...hihihi", gurauan saudara saya ketika sampai rumah.
Sampai saat ini saya dan saudara saya secara bergantian merawat dan menjaga Vespa ini, walaupun Vespa ini lebih sering di tempatkan di rumah saya. Entah mengapa, saya sudah merasa lebih "klop" dengan Vespa saya yang biru. Tapi, bukan berarti Vespa kuning ini tidak dipakai. Dalam acara-acara kumpul bareng, maen, bahkan kuliah juga pernah berangkat dengan mengendarai Vespa ini. Walaupun gak pake plat nomor sama kaca spion, asal gak melanggar lalu lintas dan hati-hati di jalan, yakin pasti aman lah. Masak sih ada yang mau nangkep orang yang pake Vespa tua kayak gini... Waah, kalopun ada pasti pas lagi tanggal tua tuh...hihihi
Cerita sejenak dari seorang pemilik Vespa 125, tahun 1962. Salam scooteris !!!
1 scooter, 1 juta saudara !!

Thursday, February 17, 2011

Vespa 1974'ku

Sebelumnya saya tidak pernah membayangkan akan menjadi seorang pemilik Vespa. Tapi, waktu SMP saya belajar naik Vespa Super tahun 1974 milik kakek saya. Ternyata setelah itu saya semakin tertarik sama Vespa. Biarin aja dibilang jadul, tapi saya tetep seneng naik Vespa. Ternyata Vespa 1974 punya kakek saya yang sekarang turun ke cucunya, adalah Vespa Super 150 lampu bulet keluaran terakhir. Rata-rata temen atau orang lain mengira bahwa Vespa Super saya ini keluaran tahun 1966-1972. Senengnya punya Vespa, temen semakin banyak dari anak-anak scooter. Tiap di traffic light mesti di lirik sama orang lain, bahkan sampe ditanya "mas ini Vespa tahun berapa, kok masih kinclong ?", Jawab "1974 pak". Kalo di jalan ketemu sesama pengguna Vespa saling menyapa, klakson, melambaikan tangan, suatu bentuk rasa persaudaraan antar pengguna Vespa. SEbelum saya jadi penunggang Vespa, belum pernah ada orang yang kita gak kenal, gak tau namanya, menyapa saya dengan melambaikan tangan atau klakson...Senengnya punya Vespa, Salam Scooteris !!
1 Scooter, 1juta saudara !!